Selamat Datang di Blog Serba-Serbi Knowledge Management

"Serba-serbi Knowledge Management adalah wadah informasi mengenai knowledge management yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Menyajikan teknik-teknik knowledge sharing dan membangun budaya learning organization yang benar. Cocok bagi mahasiswa, calon karyawan dan pemimpin perusahaan."

20 Agu 2010

Knowledge di Mata Pengguna Terakhir

Pencarian ilmu pengetahuan-meliputi sains dan metode pengajarannya-secara tradisional digali dan dihasilkan dari universitas-universitas. Para penemu dan pengguna knowledge tersebut lantas memanfaatkan ilmu pengetahuan tadi untuk menciptakan suatu artifak, maka beralihlah knowledge menjadi teknologi. Dalam kaitan penciptaan teknologi, peran utama universitas adalah sebagai produsen knowledge, adapun universitas menempuhnya melalui proses belajar-mengajar (teaching university) dan riset. Pada gilirannya, seperti yang sudah berlangsung di negara-negara maju, teaching university dapat meningkatkan statusnya menjadi research university tatkala kegiatan riset di universitas tersebut kian banyak dan dominan. Riset memang terbukti berkontribusi besar dalam penciptaan teknologi baru.

Tetapi, sayangnya, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang lahir dari dunia perguruan tinggi itu sering kali kurang "menapak Bumi". Kebanyakan berbuah produk-produk iptek yang didoraong kepentingan riset akademis semata. Bukan produk yang berkembang atas permintaan "pasar" atau "pengguna akhir" (end user).

Dewasa ini, kecenderungannya sudah berbalik. Kian banyak penerapan iptek di universitas yang merupakan kebutuhan dan permintaan "pasar". Walhasil, iptek tidak lagi menjadi produk para ilmuwan yang semata-mata terkurung di laboratorium, pada bidang-bidang disiplin tertentu. Ia lebih merupakan produk yang diminati "pasar", yakni hasil pekerjaan lintas disiplin yang mendorong munculnya inovasi. Kian besarnya peran universitas untuk memenuhi permintaan pengguna akhir ini, telah mendorong pendidikan tinggi untuk berubah, seperti apa yang akhir-akhir ini terjadi di negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Di situ, banyak universitas menyesuaikan dirinya menjadi entrepreneurial university-sebuah gejala yang dipicu oleh perkembangan knowledge based economy.

Realitas baru entrepreneurial university ini sekaligus menunjukan gejala pergeseran arti pengetahuan itu sendiri: Dari pengetahuan (knowledge) sebagai tujuan akhir para ilmuwan semata, menjadi knowledge selaku sumber daya yang berguna bagi masyarakat luas, yakni manakala knowledge dicari, diperoleh, dan diaplikasikan untuk memutar roda ekonomi.

Dan, melalu iptek mutakhir, negara-negara berkembang termasuk Indonesia berupaya keras mengejar ketertinggalannya. Namun, jalan yang ditempuh tak selalu mulus. Penerapan iptek terdepan ini sering berakibat pada timbulnya masalah-masalah sosial, ekologi dan bahkan etis, sebagai dampak dari munculnya industri-industri baru berteknologi canggih (knowledge and technological based industry).

1 komentar:

  1. Nice article. Thanks for share. Kalau boleh share juga, seharusnya jelas dulu apa perbedaan knowledge, data dan informasi. Ini ada link artikel bagus:
    http://ngobrolkm.blogspot.com/2012/05/pengetahuan-informasi-dan-data.html

    SIlahkan mampir, blog itu juga membahas Knowledge Management dalam bahasa Indonesia

    BalasHapus

Aku Cinta Indonesia